Begini Cara Menjenguk Orang Sakit Non-Muslim Sesuai Sunnah
![]()  | 
| Ilustrasi seorang muslim menjenguk temannya sakit yang beragama Katolik. dok. Chat GPT AI | 
Pelajari cara menjenguk non-Muslim sesuai sunnah Nabi ﷺ dengan sopan, etis, dan tunjukkan akhlak mulia sehari-hari.
Halo teman-teman! Kali ini kita bakal bahas topik yang penting banget tapi sering bikin bingung: menjenguk orang sakit non-Muslim. Banyak yang mikir kalau Islam cuma ngajarin kepedulian buat sesama Muslim, padahal kenyataannya nggak begitu, lho!
Menjenguk itu bukan cuma soal hadir secara fisik, tapi juga soal menunjukkan akhlak mulia, kepedulian, dan empati. Bahkan Nabi Muhammad ﷺ pernah mencontohkan hal ini ketika beliau menjenguk seorang pelayan yang beragama Yahudi. Lewat momen itu, pemuda tersebut tersentuh hatinya dan akhirnya masuk Islam.
Jadi, kalau kamu masih ragu atau bingung, santai aja. Di artikel ini kita bakal bahas cara Islami menjenguk non-Muslim sesuai sunnah, etika yang harus diperhatikan, dan manfaat yang bisa dirasakan oleh kita dan orang yang dijenguk. Yuk, simak sampai habis!
Dasar Hukum dan Sunnah Menjenguk Non-Muslim
Dalam Islam, menjenguk orang sakit termasuk bentuk kepedulian sosial yang sangat dianjurkan. Menariknya, hal ini tidak terbatas pada Muslim saja. Nabi ﷺ pernah mencontohkan sendiri dengan menjenguk seorang pemuda Yahudi yang menjadi pelayan beliau. Ketika pemuda itu sakit, Nabi ﷺ duduk di sampingnya dan dengan santun mengajak pemuda tersebut masuk Islam. Akhirnya, pemuda itu pun bersyahadat, dan momen itu menjadi bukti nyata bahwa kepedulian yang tulus bisa menyentuh hati siapa pun.
Syekh Badruddin Al-Aini Al-Hanafi dalam Umdatul Qari menjelaskan, hadits ini menjadi pedoman bahwa menjenguk non-Muslim, khususnya tetangga atau kerabat dekat, diperbolehkan bahkan disunnahkan. Tujuannya bukan sekadar menolong secara fisik, tapi juga menampilkan akhlak mulia umat Islam sehingga bisa mempererat hubungan sosial dan menimbulkan rasa hormat.
Selain itu, menurut Syekh Sa’id bin Muhamad Ba’ali Baisyan Ad-Dau’ani dalam Busyral Karim, umat Islam disunnahkan menjenguk non-Muslim jika mereka adalah tetangga, kerabat, atau orang yang diharapkan bisa tersentuh hatinya untuk mengenal Islam. Jika bukan kerabat atau tetangga, hukumnya tetap boleh (mubah).
Etika Menjenguk Non-Muslim Sesuai Sunnah
Praktik menjenguk non-Muslim tetap harus memperhatikan etika Islami agar kunjungan terasa hangat, sopan, dan nyaman. Berikut beberapa tips praktis:
1. Sapaan Santun dan SenyumAwali dengan senyuman dan salam yang lembut. Ini menunjukkan kepedulian tulus tanpa menimbulkan rasa terpaksa.
Hindari menasihati secara berlebihan atau memaksa mereka memahami agama. Fokus utama adalah memberikan dukungan dan kenyamanan.
Jangan terlalu dekat atau menyentuh mereka jika belum akrab. Jaga sopan santun agar mereka merasa aman dan dihargai.
Membawa makanan, obat, atau sekadar membantu bersih-bersih rumah bisa sangat berarti. Tindakan nyata seringkali lebih menyentuh daripada kata-kata.
Berdoa bagi kesembuhan mereka tanpa menyertakan tekanan agama adalah cara Islami yang elegan. Ini menunjukkan empati dan kepedulian tanpa paksaan.
Dengan mengikuti etika ini, kunjungan kita tidak hanya bermanfaat bagi yang sakit, tapi juga menunjukkan akhlak mulia umat Islam dan menumbuhkan rasa hormat serta kedamaian di hati mereka.***
.png)
No comments