Mitigasi Risiko Pesantren Diperkuat Pasca Ambruk Sidoarjo

Kemenag bersama Basarnas menggelar FGD untuk membahas mitigasi risiko di pesantren. dok. Kemenag RI

Kemenag dan Basarnas perkuat mitigasi risiko pesantren pasca ambruk Sidoarjo, fokus pada keselamatan dan perlindungan santri.

KLIK CHANNELKU - Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperkuat mitigasi risiko di lingkungan pesantren. Langkah ini menjadi tindak lanjut tragedi ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang menelan banyak korban jiwa.

Direktur Pesantren, Basnang Said, menegaskan pentingnya keselamatan santri dan kelayakan bangunan sebagai prioritas utama dalam penyelenggaraan pendidikan.

“Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa para santri di Sidoarjo. Namun, duka ini juga menjadi panggilan moral bagi kita untuk berbenah. Direktorat Pesantren akan memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar sistem keamanan dan mitigasi risiko di pesantren semakin kokoh,” ujar Basnang di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kemenag RI, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Basnang menambahkan, langkah awal yang ditempuh adalah membangun sistem mitigasi risiko melalui pendataan, pembinaan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

“Kami ingin memastikan setiap satuan pendidikan keagamaan memiliki standar keamanan yang memadai, agar santri dapat belajar dan tinggal dengan aman,” tambahnya.

Kepala Subdirektorat Pengerahan dan Pengendalian Operasi Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia Basarnas RI, Emi Freezer, menjelaskan bahwa ambruknya bangunan di Pesantren Al Khoziny disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

“Tidak adanya struktur penyangga bertahap membuat bangunan runtuh total. Ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua bahwa gedung pendidikan, termasuk pesantren, harus memenuhi standar teknis dan keselamatan,” jelas Emi.

Emi menambahkan, tragedi di Sidoarjo tercatat sebagai salah satu bencana non-alam terbesar tahun 2025, dengan korban meninggal mencapai 67 santri.

“Kami siap memperkuat sinergi dengan Kemenag dan lembaga terkait untuk memastikan kesiapsiagaan serta penanggulangan risiko di pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya,” pungkasnya.

Kemenag berharap kerja sama lintas sektor ini menjadi pijakan strategis untuk mewujudkan pesantren yang aman, tangguh, dan berkelanjutan, sehingga santri dapat menimba ilmu dalam suasana belajar yang terlindungi.***

Baca Juga

No comments

Theme images by Leontura. Powered by Blogger.