Juru Masak MUQ Aceh Selatan Klarifikasi Polemik Pengelolaan Makanan Santri

 

Santri Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Aceh Selatan lagi makan. dok. Ist

“Kami masak sehari tiga kali, untuk makan pagi dimasak pagi hari, makan siang dimasak siang hari, dan untuk makan malam dimasak sore hari. Jadi tidak ada makanan yang disimpan dalam jangka lama,” ujar Betty.

KLIK CHANNELKU – Sejumlah juru masak Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Aceh Selatan memberikan klarifikasi terkait polemik seputar pengelolaan makanan santri. Klarifikasi ini disampaikan usai kunjungan petugas Puskesmas Tapaktuan dan Komite Pengawas Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah (KP3S) yang meninjau dapur asrama pada Senin, 15 September 2025.


Dalam pemeriksaan, tiga juru masak yakni Betty, Devi, dan Rina dimintai keterangan mengenai sistem penyajian makanan. Mereka menegaskan bahwa kegiatan memasak dilakukan tiga kali sehari sesuai kebutuhan.


“Kami masak sehari tiga kali, untuk makan pagi dimasak pagi hari, makan siang dimasak siang hari, dan untuk makan malam dimasak sore hari. Jadi tidak ada makanan yang disimpan dalam jangka lama,” ujar Betty.


Hal senada disampaikan Devi. Ia menegaskan bahwa makanan langsung dihidangkan setelah dimasak. “Kalau pun ada tersisa, biasanya kami bawa pulang untuk keluarga. Itupun jarang sekali,” katanya.


Sementara itu, Rina menambahkan bahwa pihaknya selalu menjaga kebersihan dapur dan peralatan masak. “Alhamdulillah, waktu diperiksa petugas sidak yang katanya dari puskesmas dan komite sekolah tadi, mereka juga mengakui dapur bersih dan proses masak sesuai standar. Kami akan terus menjaga kualitas supaya santri bisa makan dengan aman dan nyaman,” ucapnya.


Dari hasil pemeriksaan, petugas Puskesmas dan KP3S menilai dapur masak MUQ dalam kondisi bersih dan pengolahan makanan sesuai standar kesehatan. Arahan tambahan diberikan agar makanan yang sudah dihidangkan tetap dijaga hingga seluruh santri selesai makan demi keamanan konsumsi.


“Pas, masuk berita ada belatung, kami pun bingung juga belatungnya dari mana karena makanan yang dimasak itu untuk sekali makan tidak disimpan, bahkan kami tidak punya lemari penyimpanan,” jelas Betty.***

Baca Juga

No comments

Theme images by Leontura. Powered by Blogger.