Sinergi Bank Mandiri dan Ceria Corp Dukung Ekspor Perdana Ferronickel Rendah Karbon

Foto ilustrasi ekspor Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter ‘Merah Putih’ di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. (ANTARA/HO-Ceria Corp)

JAKARTA - Bank Mandiri dan Ceria Corp memperkuat dukungan terhadap hilirisasi mineral nasional dengan melepas ekspor perdana produk Low-Carbon Ferronickel (FeNi) dari smelter ‘Merah Putih’ di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sebanyak 10 dari 65 kontainer pertama dikirim secara simbolik ke pasar Asia, menandai dimulainya kontribusi Ceria terhadap rantai pasok global nikel berkelanjutan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan komitmen Bank Mandiri bukan hanya sebagai penyedia pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mempercepat pertumbuhan industri bernilai tambah dan transisi energi.

Smelter RKEF Line I milik Ceria yang tergolong Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas), memproduksi ferronickel ramah lingkungan dengan kapasitas 63.200 ton/tahun (22% kadar nikel). Seluruh proses produksi telah menggunakan energi bersih dan memperoleh Sertifikat Energi Terbarukan (REC) dari PLN.

CEO Ceria Corp, Derian Sakmiwata, menambahkan bahwa dukungan perbankan menjadi dorongan penting bagi arah industri yang berkelanjutan. Ceria kini bersiap mengembangkan RKEF Line II dan fasilitas HPAL Line I untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik (EV).

Ceria menargetkan:

• Produksi 252.800 ton ferronickel per tahun dari 4 jalur RKEF.

• Produksi 293.200 ton MHP dari HPAL yang mengandung 110.940 ton logam nikel dan 11.400 ton logam cobalt.

“Sinergi seperti ini menjadi pilar utama bagi kemajuan sektor energi baru terbarukan dan hilirisasi,” ujar Derian. [antara]

Disclaimer :

Artikel ini telah tayang sebelumnya di https://www.antaranews.com/berita/4945741/bank-mandiri-dan-ceria-corp-perkuat-sinergi-lewat-ekspor-feronikel dengan judul: Bank Mandiri dan Ceria Corp perkuat sinergi lewat ekspor feronikel